Motivasi adalah pandangan suatu usaha untuk mempengaruhi tingkah laku seorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu (Purwanto, 2004).
Menurut Mc Donald yang dikutip oleh Sunaryo (2002) motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya feeling dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc Donald ini mengandung 3 elemen penting yaitu:
Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri sikap individu manusia, karena mengangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia) penampakannya menyangkut kegiatan fisik manusia.
Motivasi ditandai dengan munculnya rasa atau feeling, dalam hal ini motivasi relevan yang dapat menentukan tingkah laku manusia.
Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan, jadi dalam hal ini motivasi merupakan respon dari suatu aksi yakni tujuan, motivasi memang muncul dalam diri manusia tetapi muncul karena terangsang atau terdorong oleh unsur lain. (Sunaryo, 2002)
Menurut Stanford yang dikutip oleh Nursalam (2002) terdapat 3 komponen utama dalam motivasi yaitu “kebutuhan dorongan, dan tujuan”. Kebutuhan terjadi apabila individu merasa tidak ada keseimbangan antara apa yang ia miliki dan apa yang ia harapkan, dorongan merupakan kekuatan mental untuk melakukan kegiatan dalam rangka memenuhi harapan. Sedangkan tujuan adalah hal yang ingin dicapai oleh seseorang individu, artinya tujuan yang mengarahkan pelaku seseorang itu (Nursalam, 2002).
Teori Motivasi
Masing-masing teori pada dasarnya berusaha menjelaskan mengapa orang berperilaku tertentu dan bagaimana motivasi terjadi.
Berdasarkan motivasi menurut Drs. M. Ngalim Purwanto, 2004 adalah:
Teori Hedonisme
Hedonisme adalah suatu aliran didalam filsafat yang memandang bahwa tujuan hidup yang utama pada manusia adalah mencari kesenangan duniawi. Menurut pandangan faham ini, manusia pada hakikatnya adalah makhluk meningkatkan hidup yang penuh dengan kesenangan dan kenikmatan oleh karena itu setiap menghadapi yang perlu pemecahan, manusia cenderung memilih alternatif pemecahan yang dapat mendatangkan kesenangan dari pada mengakibatkan kesukaran. Dan pada intinya dalam teori ini manusia cenderung menghindari hal-hal yang mengandung resiko tinggi atau berat dan lebih suka melakukan sesuatu yang mendatangkan kesenangan.
Teori Naluri
Teori ini mengemukakan pada dasarnya manusia mempunyai tiga dorongan nafsu pokok yaitu:
- Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri
- Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri
- Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan
Teori Reaksi yang Dipelajari
Menurut teori ini apabila seorang pemimpin atau penduduk akan memotivasi anak buah atau anak didiknya, maka pemimpin atau penduduk benar-benar belajar dan melatar belakangi kehidupan dan kebudayaan orang-orang yang dimotivasi. Teori ini juga disebut “Teori Lingkungan kebudayaan”
Teori Daya Pendorong
Teori ini merupakan perpaduan antara teori naluri dengan teori reaksi yag dipelajari. Daya dorong adalah semacam naluri, tetapi hanya suatu dorongan kekuatan yang luas terhadap suatu arah yang umum. Menurut teori ini bila ingin memotivasi seseorang harus berdasarkan atas daya pendorong yaitu atas naluri juga reaksi yang dipelajari dari kebudayaan lingkungan yang dimiliki.
Teori Kebutuhan
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk memenuhi kebutuhannya baik kebutuhan fisik ataupun psikis oleh karena itu, menurut teori ini apabila ingin memotivasi seseorang harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan dimotivasinya.
Maslaw berpendapat kebutuhan dasar manusia ada 5 yaitu: 1). Kebutuhan fisiologi, 2). Kebutuhan keamanan, rasa nyaman, dan keselamatan, 3). Kebutuhan sosial, 4). Kebutuhan akan penghargaan, 5). Kebutuhan aktualisasi diri.
Macam-Macam Motivasi
Motivasi Intrinsik
Motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsi tidak perlu dirangsangkan dari luar, yakni motivasi intrinsik timbul dari dalam diri seseorang tanpa paksaan dari luar.
Motivasi Ekstrinsik
aktif dan berfungsi karena adanya rangsangan dari luar.
Tujuan Motivasi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan/menggugah agar timbul keinginan dan kemauan untuk melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapai tujuan tertentu (Purwanto, 2004).
Jenis-Jenis Motivasi
Ditinjau dari sudut alasanya motivasi diri manusia itu digolongkan kedalam motivasi:
Motivasi Biogenesis
Adalah motif yang berkembang pada dari manusia dan berasal dari organisme makhluk hidup, merupakan motif-motif yang berasal dari kebutuhan-kebutuhan organisme seseorang demi kelajutan hidupnya secara biologis, misalnya: lapar, haus, istirahat, bernafas, seksual, eliminasi dan lain-lain.
Motivasi Sosiogenesis
Adalah motif yang berasal dari lingkungan kebudayaan dimana orang tua berada dan berkembang.
Fungsi Motivasi
Mendorong timbulnya tingkah laku atau suatu perbuatan serta menyeleksinya.
Sebagai pengarah artinya mengarahkan perbuatan kepada pencapaian yang diinginkan.
Sebagai penggerak ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil, besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan (Purwanto, 2002)
Ciri-Ciri Motivasi
Ibu rutin ke tenaga kesehatan untuk mendapatkan alat kontrasepsi pasca melahirkan.
Ibu merasa lebih senang karena dapat membatasi jarak kelahiran antara anak yang satu dengan yang lain.
Ibu juga dapat merencanakan berapa jumlah anak yang diinginkan
Ibu lebih banyak mengetahui tentang berbagai macam alat kontrasepsi pasca melahirkan
Merasa senang dan lebih semangat untuk mencari pengetahuan tentang alat kontrasepsi.
Klasifikasi Motivasi
Ada bebrapa ahli psikologis membagi motivasi dalam beberapa tingkatan, namun secara umum terdapat keseragaman dalam mengklasifikasikan tingkatan motivasi yaitu:
Motivasi kuat atau tinggi (81-100%)
Motivasi dikatakan kuat apabila dalam diri seseorang memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi dan memiliki keyakinan yang tinggi bahwa dirinya akan berhasil dalam mencaai tujuan dan keinginannya.
Motivasi sedang (51-80%)
Motivasi dikatakan sedang apabila diri seseorang memiliki keinginan yang positif, mempunyai harapan yang tinggi namun memiliki keyakinan yang rendah untuk berhasil dalam mencapai tujuan dan keinginan.
Motivasi lemah atau rendah (< 50%)
Motivasi dikatakan lemah atau rendah apabila didalam diri seseorang memiliki keinginan yang positif namun memiliki harapan dan keyakinan yang rendah bahwa dirinya dapat mencapai tujuan dan keinginannya (Irwanto, 2003).
Proses Terjadinya Motivsasi
Motivasi ada atau terjadi karena adanya kebutuhan seseorang harus segera dipenuhi untuk mencapai tujuan, motivasi sebagai motor penggerak maka bahan bakarnya adalah need atau kebutuhan (Rusmi, 1999).
Cara Meningkatkan Motivasi
Dengan tingkat verbal :Berbicara untuk mengembangkan semangat pendekatan pribadi, diskusi dan sebagainya.
Tingkah laku (meniru, mencoba, menerapkan)
Teknik intensif dengan cara mengambil kaidah yang ada.
Supertisi (kekayaan akan sesuatu secara logis, namun membawa keberuntungan).
Citra dan image yaitu dengan immagenasi atau daya khayal yang tinggi maka individu bermotivasi (Rusmi, 1999).
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi
Faktor internal
Umur
Yang dimaksud umur disini adalah usia responden terhitung sejak dilahirkan sampai dengan saat berulang tahun. Faktor usia sangat mempengaruhi motivasi seseorang, motivasi orang yang sudah berusia lanjut dalam pengalaman belajar mungkin lebih sulit dari orang yang lebih muda.
Pendidikan
Perbedaan pendidikan juga berpengaruh terhadap motivasi seseorang dalam mengikuti pendidikan dan pelatihan dalam pelaksanaan dan pengembangan diperlukan kemampuan fisik dan psikologis.
Status perkawinan
Yang dimaksud status perkawinan disini adalah status seseorang apakah dia sudah menikah apa belum. Hal ini berhubungan dengan anjuran dan nasehat pihak keluarga setidaknya akan memberikan motivasi melalui anjuran dan nasehat.
Faktor eksternal
Persaingan
Adalah kegiatan yang berdasarkan atas sikap rasional dan emosional dalam mencapai prestasi kerja yang baik. Persaingan diperoleh ambisi untuk memperoleh pengakuan, penghargaan dan status sosial yang baik.
Lingkungan sosial
Lingkungan sosial yang dimaksud disini adalah lingkungan yang mencakup keadaan dan peristiwa yang dapat berpengaruh terhadap profesi keperawatan, baik yang sedang terjadi, ada 4 skenario masa depan yang diprediksi akan terjadi dan harus diantisipasi dengan baik oleh profesi keperawatan Indonesia.
(Sastro Hadi Suwiro, 2002)
Motivasi Menggunakan Alat Kontrasepsi
Dalam menggunakan kontrasepsi khususnya KB untuk memotivasi dan informasi sangatlah penting untuk memperoleh penjelasan dan akses terhadap berbagai metode kontrasepsi yang aman, efektif dan akses terjangkau. Alasan peserta menggunakan alat kontrasepsi yaitu: 1). Keuntungan, 2). Karena kerugian, 3). Karena cara kerjanya, 4). Efek samping, 5). Indikasi dan kontraindikasi (Muchtar, 1998).
Motivasi tersebut bisa ditingkatkan dengan cara pemberian penjelasan informasi tentang KB baik keuntungan, kerugian, efek samping, cara kerja dari KB sehingga ibu-ibu nifas dapat termotivasi untuk menggunakan alat kontrasepsi pasca melahirkan.