Depkes RI (2008) mengatakan Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil
tidak melakukan ANC
adalah:
1) Faktor
internal meliputi :
a)
Paritas
Ibu yang pernah melahirkan mempunyai
pengalaman tentang ANC, sehingga dari pengalaman yang terdahulu kembali
dilakukan untuk menjaga kesehatan kehamilannya.
b)
Usia
Semakin cukup umur, tingkat
kematangan seseorang akan lebih di percaya daripada orang yang belum cukup
tinggi kedewasaanya, jika kematangan usia seseorang cukup tinggi maka pola
berfikir seseorang akan lebih dewasa.
Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.
Ibu yang mempunyai usia produktif akan lebih berpikir secara rasional dan matang tentang pentingnya melakukan pemeriksaan kehamilan.
2)
Faktor eksternal
Faktor Eksternal meliputi :
a)
Pengetahuan
Ketidakmengertian ibu dan
keluarga terhadap pentingnya pemeriksaan kehamilan berdampak pada ibu hamil
tidak memeriksakan kehamilannya pada petugas kesehatan.
b)
Sikap
Respon ibu hamil tentang
pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan
ANC. Adanya sikap lebih baik tentang ANC ini mencerminkan kepedulian ibu hamil
terhadap kesehatan dirinya dan janin.
c)
Ekonomi
Tingkat ekonomi akan
berpengaruh terhadap kesehatan, keluarga dengan tingkat ekonomi yang rendah
tidak mampu untuk menyediakan dana bagi pemeriksaan kehamilan, masalah yang
timbul pada keluarga dengan tingkat ekonomi rendah, yaitu ibu hamil akan
kekurangan energi dan protein (KEK). Hal ini disebabkan tidak mampunyai keluarga
untuk menyediakan kebutuhan energi dan protein yang dibutuhkan ibu selama
kehamilan.
d)
Sosial budaya
Keadaan lingkungan keluarga
yang tidak mendukung akan mempengaruhi ibu dalam memeriksakan kehamilannya.
Perilaku keluarga yang tidak mengijinkan seorang wanita meninggalkan rumah
untuk memeriksakan kehamilannya merupakan budaya yang menghambat keteraturan
kunjungan ibu hamil memeriksakan kehamilannya. Perubahan sosial budaya terdiri
dari nilai-nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang
lazim dilakukan di suatu daerah. Apabila adat ini tidak dilaksanakan akan
terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oleh masyarakat setempat
terhadap perilaku yang dianggap menyimpang. Tatanan budaya mempengaruhi dalam
keputusan ibu dalam memeriksakan kehamilan pada tenaga kesehatan.
e)
Geografis
Letak geografis sangat
menentukan terhadap pelayanan kesehatan, ditempat yang terpencil ibu hamil
sulit memeriksakan kehamilannya, hal ini karena transportasi yang sulit
menjangkau sampai tempat terpencil.
f)
Informasi
Informasi adalah keseluruhan
makna, dapat diartikan sebagai pemberitahuan seseorang, biasanya dilakukan oleh
tenaga kesehatan. Pendekatan ini biasanya digunakan untuk menggugah kesadaran
masyarakat terhadap suatu inovasi yang berpengaruh terhadap perilaku, biasanya
melalui media massa (Saifudin, A, 2005). Ibu yang pernah mendapatkan informasi
tentang antenatal care dari tenaga
kesehatan, media massa, maupun media elektronik akan meningkatkan pengetahuan
ibu hamil tentang pentingnya melakukan antenatal
care, sehingga ibu dapat teratur dalam melakukan kunjungan antenatal care.
g)
Dukungan
Dalam kamus besar bahasa
Indonesia yang berarti sokongan dan bantuan, disini dukungan dalam penentuan
sikap seseorang berarti bantuan atau sokongan dari orang terdekat untuk
melakukan kunjungan ulang. Dukungan sosial suami yang sangat diharapkan oleh
sang istri antara lain suami mendambakan bayi dalam kandungan istri, suami
menunjukkan kebahagiaan pada kelahiran bayi, memperhatikan kesehatan istri, mengantar
dan memahami istrinya, tidak menyakiti istri, berdo’a untuk keselamatan istri
dan suami menunggu ketika istri dalam proses persalinan
sumber depkes, 2008 buku apa yah? tolong daftar pustakanya,,,
BalasHapus