Pola asuh sangat berpengaruh dalam pembentukan kepribadian serta aspek-aspek pembentuk kepribadian diantaranya adalah: emosi, sosial, motivasi, intelektual dan spiritual. Guna tercapai kedewasaan yang matang, hingga terwujud kepribadian yang sukses dalam diri anak (Ismira, 2008). Fenomena yang terjadi di RA Muslimat Desa Bakung Kecamatan Kanor Bojonegoro terdapat sebagian anak yang berperilaku hiperaktif dan susah untuk berkomunikasi pada waktu tatap muka dengan gurunya,selain itu banyak orang tua yang selalu menuruti jika anaknya menginginkan mainan atau jajan yang sebenarnya berdampak kurang baik bagi anaknya.
Keluarga merupakan lingkungan sosial terkecil, namun memiliki peran yang sangat besar dalam mendidik dan membentuk kepribadian seseorang individu dan juga perkembangan emosional yang positif. Orangtua dan pola asuh memiliki peran yang besar dalam menanamkan dasar kepribadian yang ikut menentukan corak dan gambaran kepribadian seseorang setelah dewasa kelak. Cara dan pola tersebut tentu akan berbeda antara satu keluarga dengan keluarga yang lainnya. Dalam kegiatan memberikan pengasuhan ini, orangtua akan memberikan perhatian, peraturan, disiplin, hadiah dan hukuman, serta tanggapan terhadap keinginan anaknya
Dampak pemberian pola asuh berbeda-beda sesuai pola asuh yang diterapkan antara lain Otoriter akan berdampak anak cenderung tertekan secara psikis dan fisik, kehilangan dorongan semangat juang. Pola asuh demokratis, anak akan lebih menghargai pendapat orang lain, membangun dan membina dialog, dll. Sedangkan pola asuh permisif, anak cenderung akan bertindak sekehendak hati, tidak mampu mengendalikan diri, tingkat kesadaran mereka rendah, dll.
Banyak hal yang dapat dilakukan untuk membentuk pola asuh anak agar perkembangan emosinya berjalan normal. Namun, untuk mewujudkan hal tersebut orangtua yang pantas diteladani anak dengan mencontohkan hal-hal positif dalam kehidupan sehari-hari. Jangan sampai anak dipaksa melakukan hal baik yang orangtuanya tidak mau melakukannya
Peran bidan sebagai pendidikan harus dapat bertanggung jawab dalam bidang pendidikan dan pengajaran ilmu kebidanan kepada orang tua besarta anaknya tentang bagaimana memberikan pola asuh pada anak sesuai usia dengan pertumbuhan dan perkembangannya, sehingga dapat merubah tingkah laku yang merupakan salah satu sasaran dari kebidanan. Pendidikan atau penyuluhan secara efektif tidak hanya diberikan pada orang tua tetapi juga pihak sekolah sebagai vasilitator dan motivator juga dilibatkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar