Selamat Datang !!!

Selamat datang di Blogku, Semoga bermanfaat, Tolong tinggalkan komentar....!

Rabu, 07 Desember 2011

Protein


Pengertian
Energi adalah kemampuan melakukan usaha. Energi disebut juga tenaga. Orang yang energik adalah orang yang penuh tenaga sehingga dapat melakukan pekerjaan lebih banyak. Orang yang loyo kebalikan dan orang yang energik. Di dalam tabah, energi disimpan dalam bentak cadangan energi, yaica lemak Sebanyak 74 persen, protein sebanyak 25 persen, dan karbohidrat < I persen
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting, karena yang paling erat hubungannya dengan proses kehidupan. Nama protein berasal dan bahasa Yunani protebos, yang artinya yang pertama atau “yang penting”. Di dalam sel protein terdapat sebagai protein struktural maupun protein metabolik. Molekul protein mengandung unsur-unsur C, H, 0 dan unsur khusus yang terdapat di dalam protein dan tidak terdapat di dalam molekul karbohidrat maupun lemak adalah nitrogen (N)

Konsep Dasar Kekurangan Energi Protein (KEP)



Pengertian Kekurangan Energi Protein (KEP)
KEP adalah suatu keadaan dimana rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi (AKG). Kurangnya zat gizi makro (energi dan protein) pada balita bisa menyebabkan KEP
KKP (PEM; protein-energy malnutrition) mengacu kepada sindrom klinis yang ditandai oleh asupan protein dan kalori yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan tubuh
Penyakit defisiensi gizi timbul bila energi dan zat gizi lain tidak dikonsumsi dalam jumlah yang cukup untuk pertumbuhan dan untuk fungsi lainnya

Konsep Dasar Pola Asuh Gizi

2.1.1     
   Pengertian
Pada dasarnya pola asuh dapat diartikan seluruh cara perlakuan orang tua yang diterapkan pada anak. Banyak ahli mengatakan pengasuhan anak (child rearing) adalah bagian penting dan mendasar, menyiapkan anak untuk menjadi masyarakat yang baik. Terlihat bahwa pengasuhan anak menunjuk kepada pendidikan umum yang diterapkan pengasuh terhadap anak berupa suatu proses interaksi antara orang tua (pengasuh) dengan anak (yang diasuh). lnteraksi tersebut mencakup perawatan seperti dan mencukupi kebutuhan makan, mendorong keberhasilan dan melindungi, maupun sosialiasi yaitu mengajarkan tingkah laku umum yang diterima oleh masyarakat

Konsep Dasar Makanan Pendamping ASI (MP ASI)


Pengertian
Bagi bayi usia enam bulan, perlu dilengkapi pemberian makanan tambahan yang disebut MPASI (Makanan Pendamping ASI). MPASI dapat bermacam-macam bentuknya, misalnya nasi tim, bubur tepung,biskuit, pisang atau pepaya yang dilembutkan, aneka jus buah, dan sebagainya
Kesiapan Bayi Diberikan MP ASI
1)      Usia 6 bulan, organ-organ pencernaan dan ginjal bayi sudah Semakin sempurna. Untuk itu, perlu mulai dilatih mengonsumsi makananyang lunak terlebih dahulu. Seiring bertambahnya usia, anak pun telah mampu makan sendiri. Maka, secara bertahap bayi dapat diperkenalkan menu sehari-hari orang dewasa.

Kamis, 24 November 2011

1. Konsep Dasar Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan)

a. Pengertian
Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan didalam bidang kesehatan. Dilihat dari segi pendidikan, pendidikan kesehatan adalah suatu praktek pendidikan. Oleh sebab itu konsep pendidikan kesehatan adalah konsep pendidikan yang diaplikasikan pada bidang kesehatan. Konsep dasar pendidikan adalah suatu proses belajar yang berarti di dalam pendidikan itu terjadi proses pertumbuhan, perkembangan, atau perubahan ke arah yang lebih dewasa, lebih baik, dan lebih matang pada diri individu, kelompok atau masyarakat.

Konsep Dasar Pemerkosaan

Konsep Dasar Pemerkosaan
a. Pengertian
Perkosaan adalah setiap tindakan laki-laki memasukkan penis, jari atau alat lain ke dalam vagina/alat tubuh seorang perempuan tanpa persetujuannya. Dikatakan suatu tindak perkosaan tidak hanya bila seorang perempuan disiksa, dipukuli sampai pingsan, atau ketika perempuan meronta melawan, berupaya melarikan setiap diri atau korban hendak bunuh diri, akan tetapi meskipun perempuan tidak melawan, apapun yang dilakukan perempuan, bila perbuatan tersebut bukan pilihan keinginan perempuan berarti termasuk tindak perkosaan, bukan kesalahan wanita. Seorang perempuan mempunyai pilihan untuk menolak menyetujui pendekatan seksual dalam setiap hubungan seksual. Saat perempuan menolak,

Kamis, 04 Agustus 2011

mencegah jerawat

Cara mencegah jerawat dengan efektif :
1) Pencegahan dengan kebersihan wajah
a) Rajin membersihkan wajah
Salah satu penyebab timbulnya jerawat adalah kotoran dan bakteri yang menempel di wajah. Dengan mencuci muka atau membersihkan wajah menggunakan susu pembersih dapat segera menyingkirkan kotoran dan bakteri yang ada.

Minggu, 10 Juli 2011

PSIKOSOSIAL LANSIA

A. Landasan Teori
1. Konsep Lanjut Usia
a. Definisi
Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum maupun kesehatan jiwa secara khusus pada lansia (Kuntjoro, 2002).
Lanjut usia adalah suatu kejadian yang pasti akan

Selasa, 05 Juli 2011

konsep dasar pengetahuan

2.1. Konsep Dasar Tingkat Pengetahuan
2.1.1. Definisi Pengetahuan
Pengetahuan adalah hasil dan tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu ( Notoatmodjo, 2003).
Pengetahuan merupakan kemampuan seseorang untuk mengingat fakta. symbol, prosedur, teknik dan teori, (Nursalam dan Pariani, 2001).
Pengetahuan adalah informasi

Rabu, 04 Mei 2011

depresi pada ibu hamil

Depresi Umum terjadi Sebelum, Selama dan Setelah Hamil

jdokter – Satu dari tujuh perempuan mengalami depresi sebelum, selama atau setelah melahirkan, demikian menurut studi pada lebih dari 4.300 perempuan yang dicatat dalam Kaiser Permanente HMO. Selama sembilan bulan sebelum hamil, 8.7% perempuan didiagnosa mengalami depresi, berbanding 6.7% perempuan yang dirawat karena depresi selama hamil dan 10.4% yang mengalami kejadian depresi setelah melahirkan kata Evelyn Whitlock, M.D., M.P.H., dari Kaiser Permanente Center for Health Research, rekan penulis studi pada bulan Oktober dalam terbitan the American Journal of Psychiatry.

Minggu, 17 April 2011

pola asuh orang tua terhadap mental emosional anak prasekolah

Setiap orangtua memiliki gaya mengasuh anak yang berbeda-beda, karena perbedaan persepsi dan pengertian pola asuh orang tua terhadap anak-anak mereka. Dua hal utama yang melatarbelakangi perbedaan tersebut ialah sejarah dan role model atau teladan (Anneahira, 2011). Perhatian orang tua terhadap anak tidak cukup hanya untuk aspek pertumbuhan fisik. Selain itu, perlu juga ada perhatian untuk perkembangan mental dan emosi anak.

Kamis, 14 April 2011

pengetahuan keluarga tentang gizi kehamilan dengan dukungan keluarga pada pemenuhan gizi ibu hamil di .............................

A. Latar Belakang
Gizi sehat memang dibutuhkan oleh siapa saja, mulai dari anak sampai dewasa, mulai dari yang sehat sampai yang sedang sakit. Demikian pula dengan masa kehamilan. Masa yang sangat penting bagi kehidupan seseorang tentu harus didukung dengan asupan gizi yang baik. Asupan gizi yang buruk dapat menimbulkan berbagai dampak baik bagi kesehatan ibu maupun bayi yang dikandungnya. Ibu bisa menderita anemia dan kurang gizi sedangkan pada bayi bisa berupa berat badan lahir rendah, lahir prematur, bahkan mungkin pula tidak jadi dilahirkan karena keguguran Ibu hamil harus selalu memperhatikan jadwal dan jenis makanan yang dikonsumsi,

Rabu, 06 April 2011

hubungan pola asuh orang tua terhadap mental emosional pada anak prasekolah di PAUD Sakinah Lumajang

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Setiap orangtua memiliki gaya mengasuh anak yang berbeda-beda, karena perbedaan persepsi dan pengertian pola asuh orang tua terhadap anak-anak mereka. Dua hal utama yang melatarbelakangi perbedaan tersebut ialah sejarah dan role model atau teladan (Anneahira, 2011). Perhatian orang tua terhadap anak tidak cukup hanya untuk aspek pertumbuhan fisik. Selain itu, perlu juga ada perhatian untuk perkembangan mental dan emosi anak. Hal itu bisa dilakukan dengan memberikan stimulus serta pengawasan yang memadai (Nandang, 2010).

Makanan sehat untuk ibu hamil

Makanan sehat untuk ibu hamil antara lain yaitu rata-rata memerlukan ±2200 kalori (9500kJ) dalam sehari, jadi supaya ibu dan janin sehat (Boyke, 2010). Bagi ibu yang sedang mengandung, sangat perlu diperhatikan makanan yang akan dikonsumsinya. Namun pemenuhan tersebut memerlukan dukungan oleh keluarga terutama oleh suami. Suami sangat berperan dalam pemenuhan materi untuk pemenuhan gizi, pemberian informasi tentang gizi, dukungan emosional supaya istri merasa nyaman, dll. Namun, jika semua hal tersebut kurang terpenuhi maka akan berdampak pada status gizi ibu hamil ibu sendiri.
Susu juga sangat baik bagi ibu hamil, karena mengandung kalsium.

Akibat Rawan Pangan Penderita Kurang Gizi pada Bayi dan Ibu Hamil Meningkat

Akibat Rawan Pangan Penderita Kurang Gizi pada Bayi dan Ibu Hamil Meningkat


JAKARTA -- Bahaya kekurangan pangan, kelaparan dan kekurangan gizi yang meluas di tanah air mulai menjadi ancaman serius. Dari penelitian Forum Pengkajian Pangan dan Gizi Nasional yang dibentuk LIPI, diketahui jumlah penderita kurang gizi pada bayi, balita dan ibu hamil cenderung meningkat, kata Ketua LIPI Dr Soefjan Tsauri MSc APU di Jakarta kemarin.
''Apa yang dikhawatirkan sungguh terjadi seperti munculnya kembali kasus bayi HO [busung lapar --Red] yang datanya dihimpun oleh UNICEF dari RS Sutomo Surabaya dan adanya sebagian masyarakat yang kelaparan akhir-akhir ini,'' ujar Soefjan.
Kekhawatiran ini sesungguhnya telah diantisipasi dalam Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi di Serpong Februari lalu seperti yang tercantum dalam rekomendasi butir 11. ''Penanggulangan masalah gizi pada kelompok ibu hamil, ibu menyusui dan anak dibawah dua tahun penting sekali karena gizi pada periode tersebut tidak dapat ditebus dengan perbaikan gizi di kemudian hari,'' tegas Soefjan.
Karena itu, pimpinan LIPI membentuk Forum Pengkajian Pangan dan Gizi Nasional yang sifatnya independen. ''Anggotanya terdiri dari para pakar pangan dan gizi yang diundang LIPI atas nama pribadi, tidak mewakili organisasi baik masyarakat maupun pemerintah,'' ujarnya.
Pakar Gizi dari IPB Bogor Prof Dr Soekirman mengungkapkan satu contoh kecendrungan meningkatnya gizi buruk ditemukan di Jawa Barat. ''Ini tercatat di klinik Puslitbang Gizi Depkes Bogor. Kecenderungan pengingkatan kasus gizi buruk yang mencolok terjadi bulan Mei, Juni dan Juli 2008 yang meningkat dari 20 persen tahun 2007 menjadi 50 sampai 60 persen lebih tahun 2008,'' katanya.
Dampak rawan pangan pada balita, jelas Sukirman, ditemukan pula di wilayah utara Jawa Tengah. Pada wanita dampak krisis ditemukan pula di sebagian wilayah utara dan selatan Jawa Tengah. ''Di wilayah utara Jateng peningkatan prevalensi gizi buruk pada anak umur 3 tahun tercatat sekitar 8 persen tahun 2006 meningkat menjadi 12 sampai 15 persen pada 2008,'' papar Soekirman.
Soekirman menegaskan secara ilmiah telah dibuktikan bila masalah gizi pada anak balita dan ibu hamil dibiarkan meluas akan berakibat fatal. ''Maka dekade pertama tahun 2000 kita akan kehilangan sejumlah besar generasi dengan kualitas SDM yang tinggi karena dampak negatif dari kurang gizi tidak dapat diperbaiki atau sifatnya permanen.''
Yang menarik, lanjut Soekirman, dari data peningkatan kasus gizi buruk baik di RS Sutomo maupun di pedesaan wilayah utara Jateng, dampak krisis ini lebih banyak terjadi pada anak perempuan daripada laki-laki. ''Ini memprihatinkan karena jika terjadi pada anak perempuan maka dampaknya akan terjadi pula pada keturunannya, pada bayi yang dikandungnya jika kelak mereka dewasa dan berkeluarga,'' ujarnya.
Dia mengaku prihatin dengan makin meningkatnya prevelansi kurang gizi karena kurang zat besi atau anemia pada ibu hamil dan balita. ''Dari data Hellen Keller Internasional (HKI) 2008 di Jateng, terjadi peningkatan kurang zat gizi pada ibu hamil sebanyak 50 persen selama 2 tahun terakhir dan hal tersebut dikarenakan kurangnya dukungan materi oleh keluarga,'' jelas Soekirman.
Sedangkan anemia pada anak balita yang tahun 2006 rata-rata 40 persen meningkat menjadi 60 persen tahun 2008. ''Yang mengejutkan adanya tanda-tanda munculnya kembali masalah kurang vitamin A yang telah berhasil diberantas tahun 2003. Buta senja yang 0 persen sebelum krisis menjadi 0,5 sampai 1 persen sesudah krisis,'' tandasnya.
Pembahasan masalah kurang gizi ini mencuat dengan munculnya kasus 'Bayi HO' oleh media massa. ''Ini memang benar terjadi. Hal tersebut menarik karena kasus gizi buruk yang istilah teknisnya marasmic-kwashiorkor terjadi terakhir kali di Indonesia akhir tahun 1970-an. Munculnya kembali kasus ini merupakan pertanda makin beratnya kemiskinan di sebagian penduduk,'' jelasnya.
Dia mengkhawatirkan, sambungnya, kasus gizi buruk yang muncul di RS merupakan 'puncak gunung es'. ''Artinya penderita kurang gizi di masyarakat yang tidak dibawa ke RS jumlahnya jauh lebih besar. Mungkin bisa sepuluh kali lipat, kita tidak tahu. Karena itu harus segera dilakukan pendataan sejelas-jelasnya, terutama di daerah rawan sperti di perkotaan'' tegas Soekirman.
Atas dasar ini, LIPI dan Forum merekomendasikan untuk menghidupkan kembali struktur sosial pada masyarakat yaitu Posyandu. ''Timbulnya bunung lapar pada balita menandakan fungsi Posyandu mulai menghilang. Jika Posyandu berfungsi baik HO tidak akan terjadi karena kondisi setiap bayi di pedesaan sekalipun termonitor dengan baik,'' ungkap Soekirman.
Karena itu diharapkan pemerintah tidak hanya memusatkan perhatian pada bantuan fisik seperti makanan dan uang. ''Karena itu kita pusatkan perhatian pada Posyandu dengan menyarankan sebagian dana dipergunakan untuk merevitalisasi Posyandu,'' tegasnya.

Hubungan Pengetahuan dengan Kecemasan Suami tentang Berhubungan Seks Selama Kehamilan

ABSTRAK
Judul : Hubungan Pengetahuan Dengan Kecemasan Suami
Tentang Berhubungan Seks Selama Kehamilan Di BPS Desa Kecamatan Kabupaten
Tahun : 2010

Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seks. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hubungan seks selama kehamilan tidak berbahaya. Sampai saat ini dilaporkan 22%-79% dari calon ayah mengalami perubahan hormonal, 1 1%-50% diantaranya mengalami penurunan gairah dan mengalami kecemasan karena tidak mengerti dengan perubahan yang terjadi. Pemahaman tentang mengapa berhubungan seks selama kehamilan menjadi berbeda dengan biasanya, akan dapat meredakan ketakutan dan kecemasan.
Penelitian dilaksanakan tanggal 13-20 Juli 2010 dengan tujuan penelitian untuk mengetahui adanya hubungan pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan. Desain dalam penelitian ini yaitu korelasi cross sectional dengan populasinya yaitu suami dari ibu hamil yang mengantar periksa dengan teknik accidental sampling diperoleh sampel sebanyak 16 responden dan variabel yang digunakan yaitu variabel bebas adalah pengetahuan suami dan variabel tergantung adalah kecemasan suami. Metode pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisa dengan Spearman.
Hasil analisa dari 16 responden didapatkan hasil bahwa harga ρ hitung 0,901 dan harga ρ tabel 0,506 maka terlihat bahwa ρ hitung lebih besar dari ρ tabel yang berarti ada hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan. Sebagai petugas kesehatan (bidan) khususnya diharapkan lebih aktif memberikan informasi untuk meningkatkan pengetahuan tentang hubungan seks selama kehamilan sehingga dapat mengurangi kecemasan.
Kata Kunci : Pengetahuan, Hubungan seks, Kecemasan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seks. Beberapa penelitian membuktikan bahwa hubungan seks selama kehamilan tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keguguran atau kelahiran prematur. Hubungan seks dapat dilakukan dengan aman sejak terbentuknya janin sampai dengan mulainya saat persalinan asalkan kehamilan berjalan normal. (Close, Sylvia, 1998:1)
Beberapa situasi yang menyarankan untuk menghentikan hubungan seks yaitu jika terdapat tanda infeksi dengan pengeluaran cairan disertai rasa nyeri atau panas, terjadi perdarahan saat berhubungan seks, terdapat pengeluaran cairan (air) yang mendadak, pernah mengalami keguguran, terjadi plasenta previa, kehamilan kembar. (Manuaba, 1998:139)
Secara fisiologis pada saat istri hamil suami tidak terganggu, tetapi keinginan berhubungan seks dengan istri akan terganggu secara emosi. Oleh karena itu, keinginan berhubungan seks dengan istrinya yang sedang hamil berbeda. Pada kebanyakan pasangan akan timbul kecemasan karena perubahan saat istri hamil antara lain rasa takut pada keguguran sehingga suami memilih untuk menghentikan hubungan seks. Suami menjadi terlalu sensitif dan menyesuaikan perasaan istri pada masa hamil dengan maksud bertanggung jawab untuk melindungi sang ibu, janin dan kehamilan atau karena menuruti peraturan agama atau adat setempat. (Close, Sylvia, 1998: 10)
Pada satu kelompok wanita, hanya 21% yang tidak mengalami atau sedikit mengalami kenikmatan seksual sebelum kehamilan. Hal tersebut meningkat menjadi 41% pada trimester I kehamilan, dan 59% pada trimester III. Hampir setiap pasangan selama kehamilan akan mengalami beberapa perubahan seperti tidak berhubungan seks sama sekali atau menjadi sedikit tidak nyaman. (Eisenberg, Arlene, 1998:184)
Keengganan berhubungan seks saat istri sedang hamil juga dipengaruhi oleh perubahan hormon yang terjadi pada wanita. Banyak istri saat hamil yang kurang bergairah, bahkan ada yang tidak mau disentuh sama sekali. Disisi lain, begitu suami mengetahui istri hamil, suami juga akan mengalami perubahan hormon. Pada saat itu, produksi hormon estradiol dan estrogen lebih tinggi, sedangkan testoteron sedikit berkurang. Hal ini menyebabkan penurunan gairah dan kecemasan pun meningkat (problemseks.blogspot.com).
Berdasarkan penjelasan seorang psikiater di Jakarta mengatakan bahwa beberapa pria mengalami perubahan hormonal selama kehamilan istrinya. Sampai saat ini dilaporkan 22%-79% dari calon ayah mengalami perubahan hormonal, 1 1%-50% diantaranya mengalami penurunan gairah dan mengalami kecemasan karena tidak mengerti dengan perubahan yang terjadi. (Bibilung, 2007)
Pemahaman tentang mengapa berhubungan seks selama kehamilan menjadi berbeda dengan biasanya, akan dapat meredakan ketakutan dan kecemasan sehingga pasangan dapat merasa tenang dengan keputusan untuk melakukan atau tidak melakukan hubungan seks. (Eisenberg, Arlene, 1998:185)
Berdasarkan studi pendahuluan di 4 BPS Kabupaten Gorontalo yaitu di BPS Ny. Ida Fariati Desa Tugurejo Kecamatan Gurah Kabupaten Bantul didapatkan 1 suami yang mengantar periksa dan tidak merasa khawatir tentang berhubungan seks selama kehamilan, di BPS Ny. Agustin Desa Doko Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Bantul ada 2 suami ibu hamil yang mengantar periksa, dari 2 suami ini 1 merasa khawatir dan 1 tidak mengalami kekhawatiran tentang berhubungan seks selama kehamilan. Dan di BPS Ny. Siti Fatimah Amd,Keb Desa Ngingas Kecamatan Gampengrejo Kabupaten Bantul didapatkan 5 suami ibu hamil yang mengantar periksa. Dari 5 suami ibu hamil 3 (60%) diantaranya khawatir untuk melakukan hubungan seks karena tidak mengerti tentang hubungan seks selama kehamilan dan 2 (40%) diantaranya tidak khawatir, sedangkan di BPS Ny. Ninik Desa Plemahan Kecamatan Plemahan Kabupaten Bantul didapatkan 1 suami yang mengantar periksa dan mengalami kekhawatiran mengenai hubungan seks selama kehamilan.

1.2 Rumusan Masalah
“Adakah hubungan pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di BPS Ny. .... ... Desa .............. Kecamatan .... Kabupaten ....... ?”

1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui hubungan pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di BPS Ny. .... ... Desa .............. Kecamatan .... Kabupaten ........
1.3.2 Tujuan khusus
1.3.2.1 Mengetahui pengetahuan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di BPS Ny. .... ... Desa .............. Kecamatan .... Kabupaten ........
1.3.2.2 Mengetahui tingkat kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di BPS Ny. .... ... Desa .............. Kabupaten ........
1.3.2.3 Menganalisa hubungan pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan di BPS Ny. .... ... Desa .............. Kecamatan .... Kabupaten ........

1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Peneliti
Dapat menerapkan riset kebidanan tentang hubungan antara pengetahuan dengan kecemasan suami tentang berhubungan seks selama kehamilan.
1.4.2 Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan atau informasi bagi penelitian selanjutnya dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khususnya.
1.4.3 Bagi Tempat Penelitian
Sebagai masukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan antenatal care.

Kamis, 17 Maret 2011

PERSONAL HYGIENE MENSTRUASI

I. Konsep Kebersihan Alat Kelamin (Vulva Hygiene)
A. Pengertian
Kebersihan Alat Kelamin (Vulva hygiene) merupakan menjaga kebersihan vagina dengan membilas bagian-bagian tersebut dengan air matang dan sabun setelah bak atau bab.(perawatan ibu dipusat kesehatan masyarakat)
Vulva hygiene adalah membersihkan alat kelamin luar perempuan (Laksmana, 2001)
Vulva hygiene adalah memelihara kebersihan alat kelamin luar perempuan (Laksmana.2002)
B. Tujuan kebersihan alat kelamin (Vulva Hygiene)
Tujuan dilakukan vulva hygiene yaitu :
1) Untuk mencegah terjadinya infeksi pada vulva dan menjaga kebersihan vulva (Hidayat,2008:95)
2) Untuk kebersihan perineum dan vulva (Ibrahim, 2001)
C. Waktu perawatan kebersihan alat kelamin (vulva hygiene) :
Perawatan vulva hygiene ini dilakukan pada :
3) Dilakukan 2-3 kali sehari (http://universityofindonesia-perawatankebersihanalatkelamin.co.id).
4) Setelah bung air kecil atau buang air besar (http://universityofindonesia-perawatankebersihanalatkelamin.co.id)
5) Bila merasa tidak nyaman,
6) dilakukan tiga sampai empat jam (Ibrahim, 2001)
D. Langkah –langkah melakukan vulva hygiene yang benar yaitu:
Menurut (Charles Surjadi, 2002:53) yaitu:
1) Mencuci bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang.
2) Menggunakan air yang bersih untuk mencuci organ reproduksi.
3) Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat.
4) Mengganti pembalut secara teratur 2 – 3 kali per hari atau setelah mandi dan buang air kecil.
5) Membiasakan diri mencukur rambut disekitar daerah kemaluan, untuk menghindari tumbuhnya bakteri yang menyebabkan gatal pada daerah reproduksi tersebut.
E. Cara melakukan Vulva Hygiene saat menstruasi (Charles Surjadi, 2002:53)
1) Membersihkan bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang.
2) Menggunakan air yang bersih untuk membersihkan organ reproduksi.
3) Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat.
4) Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman berkembang biak.
F. Prosedur pelaksanaan vulva hygiene saat menstruasi (Charles Surjadi, 2002:53) :
1) Membersihkan bagian luar organ seksual dengan sabun kulit setiap buang air kecil atau pun air besar membasuh dari arah depan ke belakang.
2) Menggunakan air yang bersih untuk membersihkan organ reproduksi.
3) Mengganti celana dalam sehari dua kali, memakai pakaian dalam berbahan katun, untuk mempermudah penyerapan keringat.
4) Segera mungkin mengganti pembalut dan celana dalam jika merasa tidak nyaman atau mulai terasa lembab terutama pada hari-hari yang banyak mengeluarkan darah (hari pertama sampai ketiga), ini dikarenakan darah bisa menjadi media yang sesuai untuk kuman berkembang biak.
5) Hindari menggunakan sabun mandi pada alat kelamin karena dapat menyebabkan kekeringan dan iritasi kulit atau gatal.